Inseminasi Buatan

Inseminasi buatan adalah peletakan sperma ke follicle ovarian(intrafollicular), uterus(intrauterine),cervix (intracervical), atau tube fallopian(intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami.
Teknik modern untuk inseminasi buatan pertama kali dikembangkan untuk industri ternak untuk membuat banyak sapi dihamili oleh seekor sapi jantan untuk meningkatkan produksi susu.
Di daerah Jawa Tengah sendiri, IB yang sangat sering dilakukan pada sapi dan kambing domba. Namun selain ketiga jenis hewan tersebut, juga banyak hewan yang dapat di kembangbiakkan melalui Inseminasi Buatan, yaitu seperti Ayam Buras, Rusa, Badak, Kerbau, dan mjasih banyak lagi. Jenis sapi yang banyak diambil sperma ( semen)-nya, adalah sapi dengan jenis Simental, Limousine, FH, Brangus, Angus, Brahman, dan ongole. Kelebihan dan ciri-ciri dari sapi-sapi tersebut adalah sebagai berikut:
1. Simental:
Cirinya: Muka putih dan badan berwarna merah bata, pada brisket, kaki, perut, dan kuku pada umumnya berwarna putih.bentuk tubuh yang kekar dan berotot.

yang atas adalam gambar sapi simental

Keunggulan: pertumbuhan cepat. Pada sapi dengan umur 2 tahun dapat mencapai berat 800-900 kg. Sedangkan pada sapi dewasa, dapat mencapai berat 1000-1200 kg. Dapat berkembang baik di seluruh wilayah Indonesia.
2. Limousin:
Cirinya: Warna seluruhnya coklat muda, kuning agak kelabu. Badan kompak dan padat, cocok pada daerah beriklim sedang dengan curah hujan tinggi.
Keunggulan: pertumbuhan cepat. Pada sapi berumur 2 tahun, berat badannya dapat mencapai 800-900 kg. Sedangkan pada sapi dewasa, dapat mencapai 1000-1100 kg. Sapi ini juga memiliki kwalitas daging yang baik, sehingga disukai oleh petani ternak.
inilah gambar dari sapi limousine
3. Brahman:
Cirinya: Warna kulit putih atau keabu-abuan, berpunuk, dan bergelambir. Bentuk tubuhnya kekar, kompak, dan berotot. Cocok terhadap cuaca panas dan bercurah hujan tinggi.
Kenunggulan: tidak memiliki masalah dalam melahirkan, penyakit mata, tahan terhadap parasit internal (cacing), parasit eksternal (caplak), maupun penyakit kembung perut.
4. Angus:
Cirinya: Warna kulit hitam, leher pendek, bentuk tubuh kekar kompak dan berotot.
Keunggulan: bertubuh besar dan kompak. Pertumbuhan badan cepat. Pada sapi dewasa berat badannya dapat mencapai 1100 kg. Sapi ini juga adaptabel terhadap pakan dan juga lingkungan tropis.
5. Brangus:
Cirinya: warna kulit hitam pada seluruh badan, berpunuk kecil dan tidak memiliki tanduk.
Keunggulan: mudah beradaptasi di lingkungan tropis, tahan terhadap parasil luar dan dalam tubuh, mampu beradaptasi dengan kwalitas pangan yang jelek, petambahan berat badan berkisar antara 0,7-0,9 kg.
6. Ongole:
Cirinya: warna kulit putih kelabu, berpunuk kecil, tinggi dan ramping, memiliki cincin mata hitam di daerah sekitar mata, moncong, rambut, ekor dan kuku berwarna hitam, gelambir dari rahang bawah sampai ke daerah dada, pada kaki sering terlihat lingkaran berwarna gelap yang mengelilingi bagian di atas kuku, kepala terangkat ke atas, dahi cembung dan bertanduk pendek.
Keunggulan: taha terhadap panas karena permukaan kulit yang luas ditambah dengan adanya gelambir yang besar, berkaki kuat dan lurus sehingga memil;iiki daya tahan tubuh yang kuat, juga mampu beradaptasi dengan kualitas pakan yang buruk.

0 komentar: